Mengapa Pariwisata Sumbar Berbeda ? ( Edisi 8)

Jika 75 persen dari 270 juta penduduk Indonesia dianggap menjadikan nasi sebagai makanan pokok, maka tak kurang dari 100 juta orang penduduk Indonesia pasti kenal dengan Nasi Padang!

Nasi Padang adalah sebutan untuk jenis makanan yang utamanya dijual di Rumah Makan Padang dan menjadi brand kuliner terpopuler di Indonesia! Sampai-sampai, seorang musisi asal Swedia (Audun Kvitland) terinspirasi untuk menulisnya menjadi sebuah lagu berjudul "Nasi Padang" yang sempat viral pada tahun 2016 lalu.

Setidaknya ada dua hal yang pasti diingat orang tentang Nasi Padang. Pertama adalah cara penyajian yang unik dari etalase ke meja tamu oleh pelayannya yang seperti adegan akrobat. Satu orang pelayan, dengan dua tangan direntangkan, bisa memuat puluhan piring berisi lauk dan sayur, yang kemudian dihidangkan dengan teratur di meja tamu. Adegan tersebut merupakan "opening ceremony" unik makan di Rumah Makan Padang yang pasti akan sulit dilupakan. 

Kedua, adalah Nasi Ramas. "Take Away" ala Nasi Padang yang berisi berbagai menu lengkap, ada lauk, sayur, sambel, kuah gulai, dedak rendang, dan kerupuk merah yang dicampur sedemikian rupa dan dibungkus dengan daun pisang. Terbayang kan, betapa wangi campuran aroma yang menggugah selera saat bungkusnya dibuka?

Namun ada beberapa keanehan yang tidak ada duanya di dunia. Ternyata, Nasi Padang dan Rumah Makan Padang ini tidak ada di kota manapun di Sumatera Barat! Keanehan lain, masakan Padang yang spesifik dan sangat enak itu ternyata ada di tempat-tempat tersembunyi yang tidak terekspos selayaknya Rumah Makan terkemuka!

Banyak yang tidak percaya mungkin, namun rasa tidak percaya itu harus dibuktikan sendiri dengan berwisata sambil dan hunting kuliner variasi masakan Padang di berbagai pelosok Sumatera Barat.

Masih tidak percaya bahwa pariwisata Sumbar itu berbeda?

 

#wonderfulofindonesia

#tasteofpadang

#edisidelapan

#wisatasumbarberbeda

#marirencanakankesumbar