Terdampak
Semua orang bisa merasakan bahwa pariwisata adalah salah satu sektor terdampak paling ekstrim karena COVID19. Tidak ada lagi kunjungan, tidak ada lagi pergerakan, semua objek ditutup sementara waktu, event ditunda atau dibatalkan, sebagian hotel tutup, dan sebagian besar tenaga kerja terkait dirumahkan.
Kemenparekraf memang sudah menetapkan sampai Juni adalah sebagai masa tanggap darurat, dan Juli sampai akhir tahun adalah masa pemulihan. Tentunya yang akan ditanyakan banyak pihak selanjutnya adalah, apa yang harus dilakukan pada masing-masing periode tersebut?
Pada periode tanggap darurat diperlukan upaya identifikasi dampak, baik kepada Pemerintah Daerah, kepada industri serta tenaga kerja formal dan informal kepariwisataan dan ekraf terdampak. Hal kedua yang juga dapat dilakukan dalam masa ini adalah melakukan kajian formula dan mekanisme penghitungan kinerja berupa jumlah kunjungan, lama tinggal dan pengeluaran riil wisatawan, sehingga disaat masa pemulihan tiba, strategi dan perencanaan program pemulihan akan lebih efektif dan efisien.
Kepariwisataan Sumatera Barat harus bangkit lebih cepat sebagai bukti bahwa pariwisata benar-benar motor penggerak ekonomi daerah.
