Makanan bagi orang minang punya banyak arti. Kasih sayang ke orang tua terlihat dari kerinduan terhadap masakan Ibu. Solidaritas kepada sesama terlihat dari sejarah nasi ramas. Kreatifitas ditengah keterbatasan terlihat dari sejarah kopi kawa daun. Kemampuan diplomasi terlihat dari fungsi karipik balado sebagai buah tangan. Gotong royong, hospitality dan rasa sayang ke anak terlihat pada cerita dibalik masakan randang.

Saat ini, makanan atau kuliner, adalah produk ekonomi kreatif yang menjadi motivasi kunjungan wisata, membuat orang tinggal lebih lama dan belanja lebih banyak. Festival Jajanan Minang di rantau adalah media konservasi rasa cinta para perantau kepada kampung halaman sehingga bisa pulang kampung lebih sering, sekaligus untuk wisatawan supaya bisa menetapkan pilihan segera berwisata ke Sumatera Barat.

Terima kasih komunitas Muda-mudi Minang dan Indojalito peduli untuk festival yang luar biasa di Alam Sutera Mall Serpong tanggal 28/2 - 01/03.