Dispar Sumbar kembali menggelar rapat koordinasi untuk mengantisipasi dampak bencana terhadap sektor kepariwisataan di Sumatera Barat.

Jika pada minggu lalu rapat digelar bersama asosiasi pelaku industri pariwisata, maka kali ini, Kamis (30/5), rapat digelar lebih luas dengan melibatkan Dinas Pariwisata dari 19 Kabupaten dan Kota.

Tujuannya agar didapat informasi menyeluruh terkait kondisi kepariwisataan di Sumatera Barat, baik daerah yang terkena bencana langsung maupun yang tidak.  

Dari pertemuan ini terungkap bahwa efek pemberitaan bencana di beberapa Kabupaten/Kota yang tersiar di berbagai media beberapa waktu belakangan ternyata berdampak terhadap pergerakan wisatawan di Kabupaten/Kota lain yang tidak terkena bencana. Hal ini disebabkan karena kekhawatiran wisatawan untuk melakukan perjalanan.

Selanjutnya pelaku UMKM, kuliner, perhotelan, homestay serta pelaku usaha pariwisata lainnya di sejumlah Kabupaten/Kota juga merasakan dampak yang cukup berat.

Menyikapi hasil pertemuan tersebut, Dispar Sumbar bersama Dispar 19 Kabupaten/Kota dan Asosiasi Pelaku Wisata yang ada di Sumatera Barat tengah merancang langkah khusus, diantaranya membuat konten informasi terkini dan promosi pola perjalanan wisata aman dan nyaman di Sumatera Barat agar wisatawan bisa mendapat update dan lebih yakin dalam melakukan perjalanan wisata.

Kadispar Sumbar, Luhur Budianda menjelaskan bahwa Ia akan segera melaporkan hasil pertemuan ini kepada Gubernur. Untuk itu pihaknya meminta agar Dispar Kabupaten dan Kota dapat melengkapi informasi yang diberikan dengan data terkini dari lapangan sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi Gubernur untuk mengambil kebijakan lebih lanjut dalam memulihkan sektor yang terdampak.

#wonderfulindonesia

#visitbeautifulwestsumatra

#wisataamandannyaman

#ayokesumbar