Mengapa Pariwisata Sumbar Berbeda ( edisi 25)

Mengapa Pariwisata Sumbar Berbeda?

(Edisi 25)

Nilai kehidupan masyarakat Sumatera Barat dilandasi oleh prinsip dan nilai "adaik basandi syara', syara' basandi kitabullah, syara' mangato adaik mamakai" (ABS-SBK-SMAM) yang artinya adat berlandaskan agama dan agama belandaskan Al Qur'an, agama mengatur dan adat melaksanakan. Sebuah prinsip dan nilai yang tegak lurus antara kehidupan di dunia dengan cara menjalaninya berdasarkan syari'at Islam. Pertanyaan yang paling realistis saat ini adalah, apa manifestasi prinsip dan nilai tersebut dalam kehidupan kekinian masyarakat Sumatera Barat?

  • Jawaban pertama adalah pendidikan usia dini. Hampir semua anak yang beragama Islam di Sumatera Barat pasti juga belajar mengaji selain mengikuti pendidikan formal di Sekolah Dasar. Belajar mengaji bisa dilakukan di musholla, di mesjid dan juga di madrasah, yang dari semua prosesnya menghasilkan generasi yang memiliki fondasi pemahaman agama, sikap, komunikasi, diplomasi, olah tubuh dan cara berpakaian yang terjaga sampai dewasa. 

Jawaban kedua adalah pelaksanaan semua aktifitas kehidupan yang dimulai dengan pengakuan dan penyerahan diri kehadirat Allah SWT. Berdo'a sebelum acara dimulai, dan bersyukur setelah acara selesai adalah hal lumrah yang sudah menjadi kebiasaan. Mengucapkan salam dan saling menanyakan kabar dan mendo'akan satu sama lain pada saat bertemu juga merupakan suatu kelaziman. Begitu juga pada saat berjanji, selalu menggantungkannya nya ke ijin Allah. Saat takjub, kaget, gembira dan berduka pun selalu ingat Allah.

Disamping banyak contoh-contoh lain yang dapat dilihat saat mengunjungi pelosok Sumatera Barat, dua hal itu saja sebenarnya sudah mewarnai nuansa kepariwisataan Sumatera Barat yang saat ini sudah mempunyai fondasi wisata halal secara formal. Halal adalah tentang nilai dan perlakuan yang memberi keyakinan pada wisatawan muslim untuk berwisata dengan nilai-nilai keislaman di Sumatera Barat, yang juga seiring dengan konsep-konsep universal bersih, baik, teratur, aman, nyaman bagi wisatawan non muslim lainnya. 

 

Garis lurus antara nilai ABS-SBK-SMAM dengan wisata halal merupakan sesuatu yang dapat dilihat dan dinikmati setiap wisatawan yang datang ke Sumatera Barat. Dengan melihat fakta-fakta kekinian di Sumatera Barat, diyakini bahwa semua akan sepakat bahwa pariwisata Sumbar memang berbeda.

 

#wonderfulofindonesia

#tasteofpadang

#edisiduapuluhlima

#wisatasumbarberbeda

#marirencanakankesumbar