Mengapa Pariwisata Sumbar Berbeda ( edisi 24)

Mengapa Pariwisata Sumbar Berrbeda ?

(Edisi 24)

Ada yang tau berapa lama idealnya memasak rendang? Di pelosok daerah Sumatera Barat, butuh sekitar 6 jam untuk memasak rendang! Dengan segala persiapannya, diperlukan waktu sehari penuh untuk memasak rendang, dan hal yang demikian banyak membuat orang terheran-heran dan setengah tak percaya.

Memasak rendang bagi orang Minang merupakan ritual budaya yang mengandung banyak nilai-nilai kehidupan. Memasak rendang dapat diibaratkan sebagai wujud rasa syukur, karena rendang biasanya hanya dimasak saat hari raya, saat menggelar hajatan, saat menyambut tamu istimewa, saat melepas keberangkatan keluarga pergi merantau atau untuk tujuan khusus lainnya.

Memasak rendang adalah manifestasi konkrit kebersamaan diantara keluarga. Dahulunya, untuk memasak rendang, sebelumnya dilakukan pembagian tugas diantara anggota keluarga. Ada yang pergi mencari kayu bakar, ada yang pergi mencari bumbu, ada yang mengolah daging dan bumbu, ada yang mengaduk rendang bergantian selama 6 jam, dan semuanya dilakukan bersama-sama dengan penuh keikhlasan. Memasak rendang juga merupakan forum komunikasi bagi kaum wanita atau Bundo Kanduang, karena selama 6 jam bersama mereka bisa mengidentifikasi, mendiskusikan dan mencari solusi atas segala permasalahan keluarga dan masalah kehidupan lainnya secara bersama-sama dengan semangat musyawarah mufakat.

Rendang saat ini mungkin hanya dikenal sebagai produk kuliner yang sudah dikenal luas di seantero dunia. Rendang juga merupakan salah satu alasan bagi para wisatawan untuk datang ke Sumatera Barat sebagai daerah asal rendang. Namun dengan memahami filosopi memasak rendang, tentunya semua pemahaman dan rasa penasaran akan bertambah. Bagi yang belum pernah mengunjungi Sumatera Barat, atau bagi yang telah pernah dan ingin mengulangi lagi, mungkin filosopi rendang akan lebih meyakinkan kita semua bahwa pariwisata Sumatera Barat itu memang layak berbeda.

#wonderfulIndonesia

#tasteofpadang

#edisiduapuluhempat

#wisatasumbarberbeda

#marirencanakankesumbar