Mengapa Pariwisata Sumbar Berbeda ( edisi 19)

Mengapa Pariwisata Sumbar Berbeda?

(Edisi 19)

Pernahkah anda membayangkan jika ada bagian Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara-negara di pantai timur Afrika? Mungkin dengan mata telanjang hal tersebut tidak akan pernah terlihat. Namun sekiranya dilihat pada peta, tak seorangpun dapat membantah bahwa Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat memang merupakan titik terluar Indonesia di Samudera Hindia dimana daratan nun jauh di seberangnya adalah benua Afrika.

Kepulauan Mentawai adalah salah satu spot surfing terbaik di dunia, setara dengan Wakiki-Hawaii, Bondi Beach-Australia dan Cloudbreak-Fiji. Para maniak surfing sudah memberikan julukan tersendiri untuk berbagai macam ombak sesuai spesifikasi dan tingkat resikonya. Sebut saja telescope, suicide, hollow trees, lance's left dan scarecrows, semua jenis ombak tersebut ada di Mentawai.

Mentawai dapat ditempuh melalui 3 pengalaman. Pertama menggunakan pesawat Cassa 15 penumpang yang sebahagian pilotnya adalah bule-bule ganteng, melalui penerbangan yang mengasyikan selama kurang lebih 1 jam. Kedua menggunakan kapal cepat dengan kapasitas 150 penumpang selama 3,5 jam dengan sensasi berlayar yang luar biasa di samudera luas dan lepas. Ketiga menggunakan kapal Ro-Ro selama 12 jam perjalanan di malam hari, dimulai dengan pemandangan semburat sunset yang luar biasa sampai parade bulan dan bintang di langit yang jernih sampai waktu subuh.

Mentawai adalah ikon spesifik pariwisata Sumatera Barat, dengan gugusan pulau-pulau berpasir putih dan resort kelas dunia tempat para pesohor Hollywood menikmati liburannya. Kalau belum membuktikan dan melihat sendiri, dijamin anda tidak akan percaya kalau pariwisata Sumatera Barat memang berbeda.

 

#wonderfulofindonesia

#tasteofpadang

#edisisembilanbelas

#wisatasumbarberbeda

#marirencanakankesumbar