Mengapa Pariwisata Sumbar Berbeda ? ( Edisi 16 )

Mengapa Pariwisata Sumbar Berbeda?

(Edisi 16)

 

Pernah dengar betapa rumitnya tahapan prosesi pernikahan etnis Minangkabau di Sumatera Barat? Bagi yang tidak suka dengan segala kerumitan adat istiadat, pasti akan berfikir dua kali untuk punya pasangan atau menantu orang Minang. Pertama prosesnya yang memakan waktu relatif lama, kedua mungkin karena proses yang relatif lama itu dianggap akan memakan biaya yang tak sedikit juga, ketiga ya mungkin karena banyak yang tidak mau ribet atau pusing, dan lebih suka prosesi yang simple! 

Padahal, disitulah seni prosesi pernikahan Minangkabau. Melibatkan banyak pihak? Iya, karena lamarannya dilakukan dua kali. Pertama secara agama sang pria melamar ke orang tua wanita, dan kedua secara adat dimana keluarga besar wanita mendatangi keluarga besar pria, dengan paman selaku aktor utamanya! Kedua proses tersebut melibatkan banyak pihak dan membawa buah tangan sebagai hantaran! Keluarga besar wanita terlebih dahulu akan duduk berunding menetapkan waktu yang tepat, kemudian dilanjutkan dengan berunding bersama keluarga besar pria. Perundingan ini membahas sampai ke detail teknis pernikahan dan resepsi perkawinan. Semua tahapan dilakukan dengan cara adat, ada petatah petitih, dan ada hidangan makanan lengkap yang disajikan secara bajamba; makan sambil duduk bersimpuh atau bersila disetiap perundingan!

Jangan lihat lama dan ribetnya, tapi pahamilah "sense of protectiveness" yang ada dibalik semua proses untuk kedua calon pengantin. Semua keluarga besar duduk bersama, tak hanya sekali tapi beberapa kali. Tanpa di sadari hal tersebut merupakan bagian dari proses penyatuan dua keluarga besar karena sejatinya pernikahan tidak hanya menyatukan sepasang calon pengantin saja. Semua yang terlibat dari awal sampai akhir adalah "aktor-aktris" yang tidak akan terpisahkan bagi kedua pasangan selama mengharungi bahtera rumah tangga. 

Untuk mengetahui dan memahami itu semua anda tidak perlu menjadi pengantin minang, karena beberapa bagian proses tersebut saat ini juga sudah menjadi agenda dan event pariwisata di berbagai daerah di Sumatera Barat. Adat dan Budaya dibuat bukan untuk mempersulit kehidupan, namun untuk mewarnai dinamika kehidupan supaya tetap berjalan dalam alur kepatutan dan etika yang universal.

Anda ingin punya pasangan orang Minang? Atau semata ingin menikmati prosesi utuh sampai terjadinya pernikahan? Satu-satunya cara adalah datang dan lihat langsung ke Sumatera Barat, dijamin anda akan langsung setuju bahwa budaya dan pariwisata Sumatera Barat memang berbeda!

 

#wonderfulindonesia

#tasteofpadang

#edisienambelas

#wisatasumbarberbeda

#marirencanakankesumbar