1000 Gandang Tasa

Gandang Tasa adalah  kesenian khas daerah Pariaman, Sumatera Barat berupa alat musik perkusi yang biasanya dimainkan untuk menyambut tamu-tamu dalam suatu acara seperti pesta pernikahan, alek nagari, dan acara hoyak tabuik.

Alat musik ini dimainkan secara berkelompok. Satu kelompok terdiri dari tujuh orang penabuh yang terbagi menjadi enam orang sebagai penabuh Gandang Tambua dan satu orang pemain tasa.  Gandang Tambua berbentuk seperti tabung dengan bahan yang terbuat dari kayu dengan dua permukaan kulit.

Gandang Tambua biasanya dimainkan dengan cara disandang di salah satu bahu pemain  dalam posisi berdiri dengan menggunakan dua pemukul tambua yang terbuat dari bahan kayu. Sedangkan Tasa lebih mirip setengah bolayang hanya memiliki satu sisi kulit.

Setelah Kota Pariaman sukses memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk atraksi 1.001 tasa pada peringatan Hari Nusantara Nasional di tahun 2019 yang lalu, kini giliran Kab. Padang Pariaman untuk menggelar pertunjukan Saribu Gandang Tasa pada tanggal 6 Maret 2022.

 

Gandang Tasa is typical art of the Pariaman region, West Sumatra. It is a percussion instrument, usually played to welcome guests at s events such as weddings, Alek Nagari, and Hoyak Tabuik events.

These instruments are performed in a group. One group consisted of seven musicians, six of whom play Gandang Tambua while the rest plays Tasa. Gandang Tambua is a tube shape with a material made of wood with two leather surfaces.

In the performance, the player will carry Gandang Tambua on one shoulder in a standing position using two tambua bats made of wood. Tasa is more like a one-side leather-covered half ball.

After Kota Pariaman succeeded in breaking the Indonesian Record Museum (MURI) record for the 1,001 tasa attraction at the commemoration of National Archipelago Day in 2019, it is Kab. Padang Pariaman to hold the Saribu Gandang Tasa show on March 6, 2022.